Detail Produk
Mengkaji mengenai ruang perkotaan selalu mendapat perhatian khusus oleh para penggiat ilmu, tidak terkecuali oleh sosiolog sejak dahulu hingga sekarang. Kota merupakan salah satu bentuk kehidupan yang kompleks, menampung berbagai macam aktivitas baik formal, informal maupun non formal. Kota sebagai pusat peradaban manusia dari berbagai aspek, seperti sosial-budaya, agama, politik, ekonomi dan sebagainya.
Buku ini berjudul Formasi Sosial dan Politik Ruang Perkotaan, di dalamnya mengurai berbagai fakta dari hasil penelitian yang mendalam dan diskusi panjang dengan berbagai pihak yang paham betul terkait tema ini. Buku ini, mencoba menguji teori artikulasi yang dikembangkan oleh Meillassoux dan Rey atas ketidakpuasan terhadap teori ketergantungan. Bahwa, di masyarakat Dunia Ketiga terjadi percampuran dari dua atau lebih cara produksi mode of production. Gejala seperti ini oleh Meillassoux, Rey dan Taylor disebut sebagai formasi sosial, yaitu suatu gejala dalam suatu masyarakat yang menggunakan sekurang-kurangnya dua Moda Produksi yang berbeda, yakni Moda Produksi Kapitalis dan Moda Produksi Nonkapitalis hadir secara koeksistensi dalam suatu pola interrelation dan bersifat a-simetris, bahwa Moda Produksi Kapitalis mendominasi atau akan mendominasi Moda Produksi Nonkapitalis.
Faktanya, di kawasan komersial Daya Kota Makassar keduanya tidak saling mendominasi. Sebaliknya, saling memanfaatkan dan menguntungkan, ketika kapitalis menggunakan Moda Produksinya serta merta nonkapitalis melakukan penetrasi, baik di dalam maupun di sekitar pengguna Moda Produksi Kapitalis. Gejala seperti ini tentu memerlukan konsep baru sebagai bentuk koreksi dan penyempurnaan terhadap teori Artikulasi Moda Produksi dan Artikulasi Spasial dalam kajian ilmu sosial.
Mudah-mudahan kehadiran buku ini memberi kontribusi positif terhadap pengembangan sosiologi spasial, sosiologi politik, sosiologi perkotaan, sosiologi ekonomi dan disiplin ilmu lainnya. Sekaligus dapat menjadi pelengkap koleksi pustaka Anda.