Jaringan Pendidikan Islam di Kesultanan Buton
Detail Produk
Buku yang ditulis oleh dosen FISIP Universitas Halu Oleo ini mengurai dua hal penting. Pertama, pendidikan Islam di Kesultanan Buton pada abad ke-19 telah menerapkan sebuah sistem pendidikan yang mengintegrasikan antara budaya lokal dengan nilai-nilai Al-Qur'an yang berbasis Tasawuf. Sistem pendidikan ini telah mampu memberikan kemampuan bagi Kesultanan untuk membangun sistem politik, pemerintahan dan keamanan. Pendidikan Islam pada masa Kesultanan masih tampak dengan jelas implementasinya yakni pada sikap keberagaman masyarakat Buton yang mampu mengintegrasikan antara nilai-nilai luhur lokal dengan nilai-nilai luhur Al-Qur'an yang bersifat universal. Islam diterima oleh masyarakat Buton sebagai suatu agama resmi, juga merupakan sebuah ideologi dimana ajaran-ajaran yang mereka lakukan terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari, terintegrasi dalam undang-undang Negara melalui konsep Martabat Tujuh sebagai undang-undang Kesultanan Buton. Kedua, proses pembelajaran yang dimulai dari Ibu Kota Kesultanan (istana) kemudian menyebar ke Kadie-kadie dan seterusnya ke wilayah Barata, yang merupakan kerajaan-kerajaan kecil yang memiliki struktur pemerintahan dan masyarakat sendiri, memakan waktu yang panjang dan proses penyebarannya cukup lama.
- Penulis: Dr. La Ode Muhammad Syahartijan, S.Sos., M.Pd
- Editor: Dr. Ambo Upe, S.Sos., M.Si.
- ISBN: 978-602-5722-40-0
- Ukuran: 14,8 x 21 cm
- Halaman: vii + 153
- Cetakan Pertama: September 2020