Detail Produk
Buku ini menggali dalam dinamika politik lokal yang unik dengan fokus pada fenomena kotak kosong dalam pemilihan kepala daerah. Buku ini ditulis oleh seorang akademisi yang concern dalam kajian sosiologi politik, mengajak pembaca untuk menyelami kompleksitas politik lokal di Indonesia melalui lensa Pilkada.
Buku ini memaparkan bagaimana kotak kosong bukan hanya sekadar lambang protes, tetapi juga kekuatan pendorong gerakan sosial. Penulis memaparkan cara kotak kosong telah menjadi alat efektif bagi warga yang merasa kecewa terhadap kualitas calon yang tersedia. Buku ini mengungkapkan strategi dan taktik gerakan sosial yang menggunakan kotak kosong sebagai sarana politik untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap politik lokal yang dianggap tidak memadai.
Dengan menghadirkan studi kasus pada Pemilihan Walikota Makassar tahun 2018, penulis memberikan gambaran lengkap tentang perjalanan gerakan sosial yang menggunakan kotak kosong sebagai strategi kritis mereka. Melalui analisis yang tajam dan penelitian yang cermat, buku ini tidak hanya menyajikan gambaran menyeluruh tentang fenomena kotak kosong dalam konteks Pilkada, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenung tentang pentingnya peran partisipatif masyarakat dalam membentuk arah politik dan mendukung perubahan positif dalam sistem pemerintahan lokal.